Asahan_DetikONE, Lurah Kisaran Barat Kecamatan kisaran Barat Kabupaten Asahan diduga Penyalahgunaan Anggaran terkait biaya honr/gaji yang tidak diberikan Lurah kepada perangkat kelurahan Kisaran Barat.
Saat dikonfirmasi dengan awak media detikONE Lurah Kisaran Barat Rahmaniya bahwa Gaji untuk staf/anggota kelurahan yang belum ada pembayarannya akan di berikan pada tanggal 15 Oktober 2025 ini, di sampaikan di kantor Lurah, Selasa (7/10/24)
Dan seluruh staf/anggota perangkat kelurahan kisaran Barat yang belum menerima pembayaran honor/gaji sudah membuat perjanjian, ujar lurah
Terkait Surat Kelompok Studi Kasus Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara Nomor : 006/KSK/AS/SUMUT/09/2025 bahwa ada dugaan Lurah Kisaran Barat Korupsi Anggaran terkait gaji perangkat kelurahan sebesar Rp 16.000.000 (Enam Belas Juta Rupiah) bersumber dari APBD Asahan.
Menurut Bangun MH. Simorangkir SP Ketua Kelompok Studi Kasus didampingi Sekretaris Budi Aula Negara bahwa beberapa staf/Anggota dari perangkat Lurah Kisarab Barat belum mendapat pembayaran honor / Gaji.
Ada beberapa staf/Anggota perangkat kelurahan Kisaran Barat yang belum menerima haknya (honor/Gaji) dari Lurah Kisaran Barat antara lain : Gaji Kepling, Gaji Bilal Mayid, Gaji Guru Ngaji, Gaji LPM, Gaji Kader Posyandu
Ini pertarungan hidup atau mati, tega-teganya seorang Lurah Kisaran Barat tidak memberikan hak (honor/gaji) kepada staf/anggota perangkat kelurahan. Itu tenaga yang diperas, kesal Bangun
Sekecil apapun anggaran yang telah diselewengkan, apalagi menyangkut anggaran negara ini merupakan suatu pelanggaran besar dan juga kaitannya dengan hukum, ucap Bangun
Meminta kepada Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin, S.Sos, M.Si untuk segera mencopot Rahmaniya sebagai Lurah Kisaran Barat karena diduga tidak becus untuk mengelola anggaran untuk kepentingan pribadi, sehingga hak orang tidak diberikan, seru bangun
Dan meminta kepada APH untuk memeriksa dana kelurahan kisaran Barat yang diduga sarat korupsi, tutup Bangun (team)